KAIN SONGKET

Posted 12.04 by Personal Financial Planning in
Kreasi penenun-penenun Bangsa Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku dan budayanya, telah membawa sumbangan besar bagi berbagai Songket Indonesia , sebagai hasil tenun asli tradisional dengan keanekaragaman hiasannya.
Sebenarnya telah banyak kreasi Anak Bangsa dalam hal desain dan penyusunannya sehingga menambah pengetahuan yang ada dalam aspek kebudayaan Indonesia. Khususnya dalam pembuatan Songket, daerah penghasil tenunan ini antara lain daerah pedalaman Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Nusa tenggara dll. Menurut para ahli, daerah tersebut telah memiliki corak tenun yang rumit. Namun demikian mereka mempunyai kemampuan membuat alat-alat tenun, menciptakan desain dengan mengikat bagian-bagian tertentu dari benang dan mereka telah mengenal pencelupan warna.

Keunikan desain yang diciptakannya adalah suatu karya yang mencerminkan unsur-unsur yang erat hubungannya dengan unsur kebudayaan, pemujaan para leluhur dan memuja keagungan alam. Pada periode awal ini pula suatu desain pakan tambahan dikenal yaitu suatu teknik desain yang dalam jangka waktu lama kemudian dikenal dengan nama Songket. Desainnya berupa benang sutra diatas benang kapas, desain lainnya ada yang berasal dari benang kapas atau benang sutra dan adapula yang dari jenis barang yang lainnya. Dengan pengolahan yang apik, benang kapas itu telah tercipta desain yang dikagumi keunikannya seperti, Ulos, Ragi, Idup dari Batak, Palepay dan Tampan dari Lampung, kemudian gaya lain dibuat oleh orang Dayak Iban, Bahau serta kenyah dari Kalimantan, kain sarung dan selendang dari Timor (wilayah Indonesia bagian timur) mempunyai variasi motif kain dan belah ketupat dengan gaya yang hampir sama dengan wilayah Indonesia bagian barat (Dayak di Kalimantan), di Sulawesi tengah juga ada dibuat oleh orang Toraja. Dalam sejarah tenun Indonesia tercatat bahwa tenunan kita yang diproduksi menggunakan benang sutra dengan dekorasi benang emas dan perak, dimulai sejak meluasnya hubungan perdagangan.

Penggunaan benang sutra pada umumnya diberi pewarnaan yang terang seperti, warna merah, hijau, biru, ungu, dll. Pada perkembangannya kemudian desain Songket cenderung memberi kesan dipengaruhi oleh unsur-unsur Islam. Walaupun demikian, Songket tetap merupakan salah satu kebudayaan Indonesia.

Beberapa istilah di daerah mengenai kain songket

Di Aceh disebut Ija kasap, di Sulawesi Tengah subi kumbaja atau subi sabe, di Sumbawa disebut selungkang. Didalam penggunaan istilah songket ini banyak dirinci macam-macam bentuk desain yang tampak menurut teknik pembuatannya. Kain songket Aceh pada umumnya banyak berlatar sutra hitam, biru tua, ungu, merah tua, dan warna lainnya. Kain sarungnya disebut ija krung, kain panjang atau selendang panjang disebut ija dua blah hah.

Kain songket dari Minangkabau berbeda daya coraknya dengan songket dari Aceh. Kain songket Balapak yaitu kain songket dengan desain benang emas atau perak yang memenuhi seluruh permukaan kain. Kain songket batabua atau bertabur, dimana desain benang emas atau benang perak dengan motif tersebar disebut juga songket babintang .

Songket memang erat hubungannya dengan wanita, dan dalam berbagai hal mencerminkan wanita. Hal ini nampak dari motif bunga yaitu bunga mawar, melati, tanjung, sarikaya, dsb.

Banyak juga jenis kain-kain tradisional yang dihasilkan oleh daerah-daerah lainnya dengan corak ragam yang berlainan pula. Hal inilah yang perlu diteruskan oleh generasi muda Indonesia untuk merawat, mengembangkan dan menciptakan kreasi-kreasi baru yang tetap berlandaskan budaya Indonesia. Semoga tulisan ini akan menggugah sesama Anak Bangsa untuk mencintai produk Budaya Indonesia.

Tak lupa pula kepada para sesepuh, para peneliti dan para pemerhati budaya Indonesia dapat memberikan sumbangan positif atas perkembangan produk asli Indonesia.

Informasi ini disampaikan oleh Erias Sumarna, Jakarta 17 Juni 2009 Email heri_group@yahoo.com Blog : http://eriassumarna.blogspot.com

0 comment(s) to... “KAIN SONGKET”

0 komentar:

Posting Komentar